Pandangan Rasa

Beberapa lama tak jumpa
Padahal kita berdekatan
Walaupun jarak kita dekat,tapi kita berjauhan

Walaupun kita jauh tapi kita begitu dekat
Karena tak pernah hilang,kau selalu ada di hati ini
Itulah rasa dalam jiwa bukan rasa yang di tentukan jarak relativitas

Kau Indah karena Kesederhanaan

Kau indah karena kesederhanaan
Bunga yang di citrakan indah pun bisa jadi mengerikan
Ketika keharmonisan warna berubah menjadi 'kemonotonan warna'
Keindahan bukan cara pandang besar
karena tak selamanya keindahan di ungkapkan dengan rasa yang besar

Sang Maha Indah sudah memberikan warna dan gaya yang harmonis pada setiap ruh
Sang Maha Indah memberikan warna pudar di tengah dominasi warna terang
Sang Maha Indah memberikan warna terang yang melingkari di pudarnya warna
karena keindahan adalah kesederhanaan yang ada pada jiwa kehidupan

Buah durian
Kulitnya di tumbuhi duri
tapi rasanya begitu khas dan nikmat

Tak selamanya yang tampak kasar itu ,berasa kasar
Dan bila semua jiwa mengakui kesederhanaan dari keidahan
Dan sepasang kekasih yang kasmaranpun akan memandang kekasihnya dengan kebijaksanaan "senyum yang tulus membuat mu cantik"
Di tahun tahun ini jiwa ku mulai memaknai mengenai keindahan
Keindahan ialahperawatan atas amanat yang di berikan pencipta

Dan aku memandangmu dengan senyum
Kau indah karena kesederhanaan

Nama Kecilnya ialah Adikara

Tertekan pada zona kesaksian
Termakan oleh ucapan kedengkian
Peran hanya sebuah permainan
Anggaplah guyonan?

Dimana rupa sekilas hanya buaian

Tak ku ketahui
bahwa rupa hanya satwa
Tak di inggkari
Bahwa kebaikan dan itu
mungkin penaklukan citra

Tak pandang ,bahwa cinta
dan asa bagai pedang dan rasa
Bagai suara tak bersua
Bagai bayang tanpa pantulan cahya

Cukup!

Ibu

Ibu ialah penerang jalan di kala malam

Membimbing domba dan ialah sang gembala

Ia mengajar dengan kasih sayang
Ia mendidik dengan ilmu
Ia menasihati dengan perbuatan
dan menyatakan cinta dengan perbuatan

Ketika malam sepi terlihat seperti rembulan
Ketika siang tiba ia sebagai hembusan angin,selalu menyejukkan

Canda Lupa Dunia

Merasakan taring yang tersembunyi
Keras cengkraman walaupun kekal terasa
Lihat cerminan
Jalanan yang begitu kejam
bagaikan penjahat kelam
Yang selalu menikam tanpa belas kasih

Terangnya alam semesta menghujamkan afeksi kehidupan

Balada Hanif dan Alif

Hanif namanya
Alif kawannya
Mereka dua sahabat

 Hari Sabtu adalah hari libur mereka
Mereka sering bermain bersama berdua
Merekapun saling berbagi suka dan duka

Pagi hari tepatnya pukul 10.00
mereka bermain bersama di depan perumahan
walaupun merekan bukan warga perumahan
malahan mereka adalah warga kampung ''kemiskinan''

Di rutinitas mereka sebagai siswa
Di rutinitas mereka yang sibuk untuk bekerja
demi meringankan beban kedua orang tua tercinta
Wajarlah bila mereka menikmati satu hari untuk mngeluarkan rasa penat,hiruk pikuk kota

"Hey ! jangan main disini,minggirlah kalian disini bukan tempat main kalian" Teriak seorang satpam kompleks perumahan
dimana mereka akan bermain?

Hanif dan alif hanya menurut saja,karena mereka mengerti itu bukan haknya mereka bermain disana
Sudahlah...
Akhirnya mereka bermain bola di tepi jalan raya
swiiiiiiieeeeeng seeeeeewwwet suara kendaran yang melewati begitu padat dan ramai

Tapi mereka,mengambil kesempatan di waktu jalanan kosong
Hanif dan Alif saling oper operan bola

Wajarlah bila mereka begitu
Di kota besar mana ada taman dan lahan untuk anak-anak
bila mereka ingin bermain,mana ada lahan untuk berlari bebas

Bila adapun mereka harus membayar dengan uang yang tidak sedikit bagi mereka

Yang Muda

Keadaan ini tidak mengharuskan  kita berputus asa

tidak pula menggertak hati

agar ketimpangan bergelora

Kita adalah pemuda dan kita harus dapat menguasai diri kita

Kita berbeda 

dalam memandang persoalan

Kita kuat

dan kita mampu untuk menjadi luar biasa

Kita yang akan berperan dari kehidupan

sejarahpun membuktikan

bahwa para pemuda

mampu untuk menaklukan peradaban

Tolong ingatkan

Bahwa kehidupan tidak akan merenggut kekuatan

dari peran pemuda

Keadaan

Aku mulai mendengarkan kisahnya
dan dari kisah-kisah itu
Hati ini mulai timpang
dengan galur keadaan

Apa yang di perbuat manusia yang bermukim di bumi
mulai dibatasi gerak interaksi kepada sesamanya
dibatasi oleh dinding dinding dan pagar tinggi,itulah rumahnya
Seperti marga satwa yang menandai suatu kawasan miliknya

Setahu ku Bumi,alam dan jagat semesta ini ialah milikNya

Iya,Zaman telah berubah dan persatuan kesatuan
entah pudar entah luluh oleh keadaan
Aku tersenyum
dan aku menjadi sedih,dengan pernyataan teman diskusi ku :

"Kita di dunia ini hanya senda gurau . Kita berdiri tegap ini untuk mencari satu ambisi agar dapat makan. kerja=uang=makan --> buang begitulah hingga seterusnya"

Bunga Pukul Lima yang Mekar di Pukul Enam

Rabu,29 Mei 2013
Untuk Ibunda dan Ayahanda tercinta

Pagi ini
Kicauan burung menyanyi-nyanyi
Cahaya matahari menyinari

Aku melihat dengan berseri
dan aku pun belum meraih prestasi

Di sajak ini aku mengenal arti kehidupan
arti dari segala arti tentang mapan

Aku pun mulai bertafakur
akan semua hasil ku yang terukur

Tapi kalian selalu mengajariku tuk bersyukur
dan usaha dan do'a selalu kalian berikan dengan akur

"Sadaya paripolah pastina gaduh resiko"

Jangan Cengeng (Untuk jiwa ini yang mulai goyah)

Resah
Gelisah
Merasa tertinggal satu langkah
Merasa papah

Tapi tak mengapa
Akan masih tetap berjalan
karena ini kehidupan
Jangan mudah berputus asa

Tuhan sudah mulai merencanakan sessuatu
dan mausia harus berusaha menggapai itu
Jangan merasa rendah
Karena ini ialah anugerah
Jangan merasa putus asa
Karena ini adalah motivasi dari sang Maha Kuasa

Semua adalah cerita
mulailah mengisi setiap paragrafnya dengan kalimat
Semua adalah kehendakNya
berikan perjalanan ini dengan hasrat

GLOBALISASI

Perubahan
Ini jaman perubahan
Yangmana umat masuia diminta dapat berkompetensi
Kuatkan dan perbaiki kualitas diri!!!

Ketidakpastian ialah jalurnya
Merupakan sebuah teka teki?
Bukan, tapi agar kita dapat menggembangkan diri
Agar kita memahami kepada siapakah kita meminta?

Usia adalah ilmu

Belajar dari mereka yang berusia

Memahami tutur kata mulia

dan sikap bijaksana

Saat nafsu terbelenggu

Dan mulai melupakan dunia

kita mulai sadar makna hidup yang padu

Logika Terbalik

Saat rupa berkata
lontaran kalimat dan nama tulus pun menjawab
Saat tertekan hawa dan rasa,rupapun beradu
Saat mengenal sandiwara berita!

Uraian kata ganjil menyapa

Siapa yang menjadi peraduan
Antara angkara murka dan 1 dari milyaran benih kepalsuan

ILMU

Ilmu bila kita cicipi
manis rasanya
bila kita menggoptimalkanya
Bak permadani emas terhiasi

Ilmu tanpa agama
membuat langkah goyah
Agama tanpa ilmu
memperlamban tujuan dengan jalan berliku

Tetapi bila ilmu dan agama berimbang
kehidupanya berjalan harmonis
Dan siapa saja yang mengamalkannya
Kehidupannya pun akan berkualitas

Ada yang Bebas,Ada yang Terkekang

Seorang tetangga yang berbeda gang
sedang berjalan-jalan dengan kucing tersayang
si kucing bagai balita
walapun disayang ia pun masih di kekang

Tetangga depan rumah ku
memiliki anak yang lucu
sang anak di biarkan oleh orang tuanya untuk bermain
bebas dan terkesan orang tuanya acuh dalam candu

Entahlah!aku jadi bodoh dengan logika ku ini

Kalah tak Jadi Masalah

Saat jiwa ini bak besi berkarat
saat kata-kata mu tak lagi bermakna
dan tidak diperdengarkan
Jangan berhenti berjalan!!!
Kuatkan pijakan
Tegapkan,hentakkan
Hempaskan buih buih penyesalan
karena itu penghargaan kemenangan
Suatu saat kita dapat berjalan diatas permadani indah
karena alasan ini
Tetaplah berjalan

Kekasih yang Kasih

Begitu matahari pagi bersinar

sangat indah dan mempesona

Mungkin itu rasa yang ku dapat dari mu

dari diammu kau memberi manfaat

Dan dari senyummu kau memberikan kebahagian

Ingin rasa ini menjadikanmu

sebagai teman untuk pasangan jiwa ini

agar dapat merajut kebahagian

agar menutup yang rapuh 

menjadi bagunan kokoh

Untuk merubah yang kaku menjadi lunak

dan jiwa yang hampa menjadi indah dan mulia

Semoga kita dipertemukan

dipertemukan oleh Sang Raja Semesta Alam

dalam keterikatan cinta padaNya

 

Jalan Jalan

Jalan yang indah
Suasana meriah
Ini ialah Jalan-jalan
menutup rasa penat kehidupan

Aku menikmati suasana jalan
dengan melihat sekitar lingkungan
Suasana terasa hangat
dalam melepas penat

Sedikit menghilangkan rasa lelah
dengan melihat panorama indah
Melewati desa desa
dan bertemu keramah tamahan manusia

Perisai Kata-kata

P.E.R.U.B.A.H.A.N
Sebuah ukiran kata
Kata itu terangkai menjadi sebuah pesan yang indah
Pola pesan yang sangat bersesuaian

Saat terhempaskan kata ke udara
Ku pun tahu kata itu melahirkan kalimat
kalimat itu akhirnya berubah
dan melahirkan seorang gadis yang membeberkan pesona dengan ucapan indahnya

Terkadang kata itu seperti gadis
di tengah sepinya malam
Seperti pelangi menuai manfaat dari hujan
Tetapi kali ini menggancam bak kokangan pistol

yang siap tuk di tembakkan

Tahukah kalian?
Bahwa kalimat dapat meluluhkan logam di dinginnya kehenigan malam
Kadangpun menemani matahari yang muncul di keindahan pagi
tapi tutur kata yang merubah segala perbuatan yang menjadi perilaku yang baik

Kebaikan memusnahkan pembicaraan pistol yang siap berbicara dengan kekuatanya

Belenggu Setan!

Ketika setan berteman
Setan kan berperan
Jalan menuju impian kan berperan
Penuh pesan kekekalan

Kenikmatan kan menjadi hempasan
HEMPASAN
yang sesaat menghilang
Sesaat menghilang sekejap

yang di hempaskan oleh percikan api

Di saat itu tidak ada kawan
Lawan atau kawan tak berarti
Kawan kan menjadi hempassan kebencian
Di suatu hari,ianya hempasan kebencian membuahkan penyesalan

Di saat itu penyesalan selalu menghantui
Setan kan tertawa
Tawannya menjerumuskan setiap cahaya impian menjadi musnah
terpanah menjadi kawan abadi di tempat kering,busuk penuh kebinasaan

Pada akhirnya setan mempunyai sahabat sejati
yang diisikan monster akhirat
di saat cerita kan berakhirsetan kan beristirahat
Cerita ini kan menjadi lorong waktu semakin cepat kan berevolusi menjadi misteri.

Nada Dering itu Menghilang

Nada dering HP ku berbunyi
Dengan lantunan syair dan nada nada indah
Sekarang lantunan itu mulai pudar suaranya
Mungkin masa aktif HP di hati itu mulai hangus
secara perlahan menjadi kesunyian malam

Skenario Kehidupan

Embio Mu
Melahirkan ku di bumi ini
Beranjak waktu ke waktu sampai waktu itu berlalu
dan terlupa

Hingga benih Mawar menjadi mekar

Hidup di arungi
Sampai adaptasi terhadap dunia semakin besar
Sebuah kenikmatan saat saat indah ini
Kesyahduan  yang harmonis

Hubungan timbal balik semakin teratur
antara tutur kata dan penuturan suara hati manusia

Tak kusangka aku mulai mengikuti alur dunia
dan aku memahami pahatan kasar duniasebagai kesan
dari kesan menjadi teman
Akhirnya aku mulai melupakan pesan yang hakiki ini

Beranjak terarah "aku lupa aku luka" dalam penyesalan setiap nafas

Elegi Matahari (senja yang indah)

Matahari menghampiri
Anak kecil berlari
mereka diminta mandi
oleh ibu yang sangat mencintai

Pagi mulai tiba
di sudut kota
Orang orang berlomba
untuk mencari harta

Cerah mulai tiba
para pemuda
mencari pengalaman
dengan belajar kepada orang orang rupawan

Di pinggiran jalan
Seorang pria tua berjalan santai
Terlihat dari tatapan
mulai melupakan hasrat pada duniawi
Dan cinta sejatinya iallah sang ilahi

Ibu kenapa setiap hari selalu diakhiri dengan matahari terbenam?
Aku tidak suka itu,karena aku tidak bisa bermain dengan teman temanku lagi.. ujar seorang anak kecil kepada ibunya

Gelora Nafsu

Apakah kau akan mengikuti dirimu sendiri
dan mungkinkah suara nafsu menggengammu?
Sungguh mohonlah ampun kepada Tuhanmu

"Demi massa
sesungguhnya manusia dalam kerugian"

Menjadi Dewasa

Derai usia
untaian kata
Tak bisa berbicara tentang citra
Apakah ia bijaksana
atau berwibawa

Segala makna
dan ketulusan cintanya
yang akan menuai rasa
Itulah jawaban kasih sempurna

Rasa

Manis
Ciptakan anggur
Lelah
Menuai benih mawar

Memikat lebah
Mencipta madu

Indah indah indah indah indah indah indah indah indah indah indah indah indah indah indah indah indah indah indah Indah indah indah indah indah indah indah indah indah indah indah indah indah indah indah indah indah

Memetik mawar
mencipta sewarna memudar
Indah,ya karena indah
Tercipta ianya karena anugerah

Rumput Menasihatiku

Sang Maha Cinta
selalu mengawasi kita
Rumput yang terinjakpun
menasihatiku
Kenapa kenikmatan
dapat melalaikanmu
Dan apa kekuatanmu
saat dirimu terjatuh?

Sungguh celaka
bila kita tak berubah
Bedebah?
berbenahlah ke alam arwah
Mabuk dunia?
sangat mencintai  apa yang ada
Mintalah istirahat sejenak..
Ketika Izrail menghampirimu

Celotehnya Keadilan

Lawan kettidakadilan
Tegakkan kesatuan
dengan ketetapan
Raihlah pemeran
yang begitu tampan
akan hak dan persamaan

Semua hanya angan
ketika kau tak berperan
di dalamnya
Lawanlah ketidak pastian
ketidak pastian akan kegagalan
Jadikanlah kegagalan sebagai teman

Dan kemenangan sebagai sahabat
Tunjukanlah pada dunia
bahwa kita adalah manusia pemenang
walaupun kita tanpa jalan kekerabatan
Sehingga cukuplah bagi kita tuhan
walaupun bukan jalan harta,tapi terpatri kebijaksanaan

Muslimah

Merona wajahnya
Manis senyumnya
Hijab adalah mahkotanya
Hijab adalah lambang ketaatanya

Tutur katanya selalu bermanfaat
Ketika malam tiba,ia  selalu melantunkan munajat
Pandangan kita yang melihat
ialah wanita yang bermartabat

Ia berfokus pada pendirianya
Ia menjadikan kemudahan sebagai ujian
dan kesulitan sebagai permata
Ia mengetahui bahwa kehidupan tak lebih sebagai cobaan

Aku tahu?apa itu indah

Indah kedua bolah matanya

Sejuk wajah ketika senyumnya timbul

Kata-kata indah dari lidahnya

selalu menyapa setiap jiwa

Takkan terlupakan 

karena akhlaq selalu menggiringi keindahan

Akhlaq akan menyelaraskan fisik dengan jiwa

Hati dengan akal

Tapi fisik tak dapat menguasai sepenuhnya keindahan

Keindahan bukanlah penggindraan semata

Tapi keindahan adalah tuntutan jiwa untuk menentramkan

Dari balik Cadar Indahmu (Perempuan Afghanistan memburu keadilan!)

Sosok gemulai dengan kesopananya
Indah sosok dengan rupanya
Kuat tekad memburu keadilan

Sebuah teka-teki misteri indah dari bali cadarnyaBanyak tersimpan harapan di balik cadar itu
Cerita keterpurukan mengerumuni cadar indahnya


Apakah ini penderitaan kaum wanita dalam kerangkeng kesukuan?
kemiskinan dan peperangan
Kini mereka bukan wanita yang tertekan

Kini mereka mulai memperjuangkan keadilan
dalam gelimangnya kesengsaraan
Meniti kehidupan yang kasar dan deras

dalam rajutan kasta dan ras






Sumber Inspirasi : National Geographic

Cerita Usang Diktator

Sistem Metriks mu tak berotasi

Terendah Tertinggi

Kau tak tau apaun itu

Kau hancurkan semua ini 

Di pikaran mu hanya dirimu yang hidup di Bumi

Tapi kau tak bisa bergerak 

Belengu rotasi kan hancur

Mesin penenun hujan kan eror

Itu lah hari dimana kau kan hancur

Binasa dengan kawan sejatimu

Sengsara menerima kenikmatan kecil

Sekarang kau seperti Diktator Kelam

Kau bisa menghentikan rotasi yang berputar

Dengan sedikit sentuhan

Saudara mu kau biarkan hilang

Termarjinalkan,yang membuat sebuah kasta kasta penghancur

Maha

Tertatih merintih memikirkan Nya

Berbagai Hikmah dan kisah kasih

Terurai selama miliaran jam perjalanan

Pasang surutnya kasih

Tak membuat Dia berpaling

Menghembuskan pahatan syukur lah

Serasa sarat urat nadilah yang ku utarakan

Uraian Hikmah

Uraian kata yang mejurus kuat 

Ku utarakan dan uraikan berdua 

Dengan kata kata indah

Dan Apa???

Dia membalasnya dengan jawaban

Yang sempurna

Membuatku tak bernyali,mengetuk Nya

Tanpa Nya aku hanya debu debu berterbangan ke titik yg di penuhi noda

Kosong Dan Hambar

Terimakasih ku haturkan pada Nya dengan IMAN dan JIWA yang serasa

A4S 215 x 297 Tindakan (x)

Apa yang kau teorikan,tak sejalan dengan pengamalan yang kau ingatkan

Cara pandangmu terlalu esay untuk ku jawab dengan bahasa fiksi itu

Ku bukan pengkhayal yang kau anggap lafal 

Tapi aku seorang pemimpi walaupun aku tak tahu maksud arti memberi

Aku hanya bisa menerapkannya

Dan mendefinisikan di hati

Benar terasa dan tahu mengenai makna arti sebenarnya

Bagaikan saraf dan kicauan seribu arti

Di setiapkata itu terdapat intisari menghargai,mengasihi,meyakini dan mencintai (Mengimani)

Seribu

Beribu 

Dan dapatkanlah seribu pesan ilmu yang berarti tuk jadi dasar dari kehidupan


                                                                                                         Desain : Janna Magazine